Tata Cara Penulisan Buku Teks Pelajaran
Buku
mengandung banyak informasi yang dapat dimanfaatkan. Buku biasanya berisi beraneka
ragam informasi, seperti teknologi, ilmu pengetahuan serta perkembangan-perkembangan
yang terjadi pada saat ini semuanya terkandung dalam buku. Buku sangat
bermanfaat dan memberikan nilai posiitif bagi pembacanya. Buku dapat memberikan
wawasan yang luas, dapat memperkaya pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
oleh pembaca, serta buku juga dapat menjadi sarana hiburan bagi pembacanya.
Sebelum kita
membahas apa itu buku teks pelajaran, saya ingin memberi sedikit informasi
definisi dari buku tersebut. Menurut Ensiklopedia Indonesia (1980:538) “dalam
arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas
segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen, dan kertas dengan segala
bentuknya: berupa gulungan, dilubangi, dan diikat atau dijilid muka dan
belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu”. UNESCO (1964) sebagaimana
dikutip oleh Andriese dkk. Mendefinisikan buku sebagai “…publikasi tercetak,
bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 49 halaman”. Walaupun definisi buku
berbeda-beda, tetapi terdapat hal-hal yang sama, seperti mengandung sekumpulan
informasi, yang tercetak, yang terjilid serta diterbitkan.
Buku
teks pelajaran adalah suatu bahan belajar yang dimanfaatkan untuk sumber
belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Buku teks pelajaran berbentuk sebuah buku pedoman belajar bagi peserta didik.
Menurut B. P. Sitepu dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012: 17)
mengemukakan bahwa “buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di
satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan
kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kemampuan
kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.
Setelah saya
membaca beberapa artikel tentang tata cara pembuatan buku teks pelajaran, saya
membuat kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan
buku teks pelajaran, sistematika penulisan buku teks pelajaran sampai tips-tips penulisan buku teks pelajaran. saya berharap setelah menulis tulisan ini, saya bisa menerapkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis buku tes pelajaran di akhir perkuliahan mata kuliah ini.
Sebelum menyusun
dan menulis buku teks pelajaran, kita harus memperhatikan dan mengacu pada
prinsip-prinsip pembuatan buku teks pelajaran (Agus Wuryanto, 2010), yaitu :
1. Prinsip
relevansi artinya
keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar
kompetensi yang ingin dicapai
2. Prinsip
konsistensi artinya
keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan
yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip
kecukupan artinya
materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat
mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan
tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan
tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku
teks pelajaran
Buku teks
merupakan sajian bahan ajar yang mempertimbangkan faktor (1) tujuan pembelajaran,
(2) kurikulum dan struktur program pendidikan, (3) tingkat perkembangan siswa
sasaran, (4) kondisi dan fasilitas sekolah, dan (5) kondisi guru pemakai. Selain
faktor-faktor tersebut, ada hal-hal juga yang harus diperhatikan. Berikut penjelasannya
:
1. Persyaratan
yang berkaitan dengan isi
·
Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus
dikuasai peserta didik/diklat.
·
Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang
akan dicapai.
·
Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
·
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
·
Sesuai dengan jenjang dan sasararan.
·
Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip,
teori.
·
Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau
sara.
2. Persyaratan penyajian
·
Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab.
·
Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual.
·
Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca.
·
Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari.
·
Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor.
·
Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal.
3. Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
· Menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
· Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan
perkembangan sasaran pembaca.
· Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang
mempermudah pemahaman.
· Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan.
4. Persyaratan
yang berkaitan dengan Ilustrasi
· Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
· Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar
bagian dan antar paragraph.
· Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar.
· Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang
membantu memperjelas materi.
Sistematika
dalam penulisan buku teks pelajaran
Kerangka penulisan buku teks pelajaran
adalah sebagai berikut (Rastra Permana, 2011):
· Tujuan
instruksional umum (TIU);
· Tujuan
instruksional khusus (TIK);
· Judul/sub judul;
· Uraian singkat
isi pokok bahasan;
· Uraian pokok isi
pelajaran;
· Ringkasan atau
rangkuman;
· Latihan, tugas,
soal;
· Sumber buku.
Bagian-bagian dari buku teks pelajaran
Umumnya buku terdiri
dari tiga bagian yang mencakup :
1. Bagian awal
yang berisi :
· Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar
sampul , nama departemen, tahun terbit.
· Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis,
gambar sampul, tahun terbit, nama
depertemen
· Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan
nomor halaman
· Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table,
daftar lampiran.
2. Bagian isi
Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub
bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian
penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub
bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan.
Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang
koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab
dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi
buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi
informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
3. Bagian
akhir
Pada
bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :
· lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus
diberi nomor urut arab
· Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan
dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
· Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan
kepustakaan, namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara
tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan
dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan
teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
2. kepustakaan disusun dengan urutan abjad,
urutannya sebagai berikut :
Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
Berikut
beberapa tips yang diperlukan bagi siapa saja yang akan menulis buku teks
pelajaran.
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu kurikulum. Meskipun kurikulum hampir setiap tahun berubah. Namun, itu menjadi acuan utama, agar isi buku nantinya tidak melenceng jauh dari kurikulum.
2. Menulislah buku teks berdasarkan latarbelakang pendidikan kita. Bila Anda lulusan Pendidikan Biologi menulislah buku teks pelajaran Biologi. Demikian pula bila Anda lulusan pendidikan agama Islam, menulislah buku PAI. Secara tidak langsung itu akan memudahkan Anda dalam menulis.
3.Bila Anda kesulitan menulis sendiri, mintalah kolega guru yang mengajar pelajaran yang sama untuk menulis bersama. Ini dimungkinkan, karena buku pelajaran membenarkan hasil karya beberapa orang.
4.Kirimkanlah ke pusat perbukuan bila memang ingin mendapatkan penilaian dan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah. Atau bila dikirimkan ke penerbit, kirimkanlah ke penerbit yang memang menerbitkan buku pelajaran.
5. Bila telah diterima oleh penerbit. Pantau dan senantiasa berkomunikasi dengan penerbit sejauh mana perkembangannya. Agar bila nantinya tidak diterbitkan maka dapat dipindahkan ke penerbit lainnya.
6. Selain naskah, hendaknya disertai dengan foto-foto yang mendukung. Buku teks pelajaran sekarang ini tidak diperbolehkan untuk menggunakan ilustrasi berupa gambar (lukisan). Tetapi menggunakan foto. Dalam buku pelajaran olahraga, gerak dan contoh harus menggunakan foto. Demikian juga untuk menjelaskan mengenai tumbuhan.
7. Turutlah mengedit tulisan dengan editor penerbit. Karena ada juga penerbit yang tidak memiliki editor khusus buku pelajaran. Misalnya, nama-nama latin dalam pelajaran biologi misalnya, oriza sativa atau oriza satifa? Atau penulisan nama orang, apakah Archimides atau Archimedes?
8. Selain tulisan ada juga penanda atau lambang tertentu pada pelajaran tertentu. Misalnya tanda sigma, sinus, kubik, dll.
9. Apabila diperlukan, mintalah editor ahli dari pihak luar. Misalnya dari ahli bahasa untuk pelajaran bahasa, atau guru besar biologi, fisika, matematika, dll.
Sumber :
Sumber Tambahan:
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung:
Rosda.