Sabtu, 27 September 2014

TATA CARA PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN

Oleh : Indira Mahardhika Putri -1215120024-



Tata Cara Penulisan Buku Teks Pelajaran

            Buku mengandung banyak informasi yang dapat dimanfaatkan. Buku biasanya berisi beraneka ragam informasi, seperti teknologi, ilmu pengetahuan serta perkembangan-perkembangan yang terjadi pada saat ini semuanya terkandung dalam buku. Buku sangat bermanfaat dan memberikan nilai posiitif bagi pembacanya. Buku dapat memberikan wawasan yang luas, dapat memperkaya pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya oleh pembaca, serta buku juga dapat menjadi sarana hiburan bagi pembacanya. 

Sebelum kita membahas apa itu buku teks pelajaran, saya ingin memberi sedikit informasi definisi dari buku tersebut. Menurut Ensiklopedia Indonesia (1980:538) “dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen, dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi, dan diikat atau dijilid muka dan belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu”. UNESCO (1964) sebagaimana dikutip oleh Andriese dkk. Mendefinisikan buku sebagai “…publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 49 halaman”. Walaupun definisi buku berbeda-beda, tetapi terdapat hal-hal yang sama, seperti mengandung sekumpulan informasi, yang tercetak, yang terjilid serta diterbitkan.


Buku teks pelajaran adalah suatu bahan belajar yang dimanfaatkan untuk sumber belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Buku teks pelajaran berbentuk sebuah buku pedoman belajar bagi peserta didik. Menurut B. P. Sitepu dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012: 17) mengemukakan bahwa “buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.

Setelah saya membaca beberapa artikel tentang tata cara pembuatan buku teks pelajaran, saya membuat kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran, sistematika penulisan buku teks pelajaran sampai tips-tips penulisan buku teks pelajaran. saya berharap setelah menulis tulisan ini, saya bisa menerapkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis buku tes pelajaran di akhir perkuliahan mata kuliah ini.


Sebelum menyusun dan menulis buku teks pelajaran, kita harus memperhatikan dan mengacu pada prinsip-prinsip pembuatan buku teks pelajaran (Agus Wuryanto, 2010), yaitu :


1.  Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai

2. Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.

3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran


Buku teks merupakan sajian bahan ajar yang mempertimbangkan faktor (1) tujuan pembelajaran, (2) kurikulum dan struktur program pendidikan, (3) tingkat perkembangan siswa sasaran, (4) kondisi dan fasilitas sekolah, dan (5) kondisi guru pemakai. Selain faktor-faktor tersebut, ada hal-hal juga yang harus diperhatikan. Berikut penjelasannya :



1.      Persyaratan yang berkaitan dengan isi


·         Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat.


·         Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai.


·         Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.


·         Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


·         Sesuai dengan jenjang dan sasararan.


·         Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori.


·         Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara.





2.      Persyaratan  penyajian


·         Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab.


·         Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual.


·         Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca.


·         Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari.


·         Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor.


·         Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal.





3.       Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa


·   Menggunakan bahasa Indonesia yang benar.


· Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan  sasaran pembaca.


·  Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman.


·  Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan.





4.      Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi


·    Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.


· Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.


·    Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar.


·   Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.



Sistematika dalam penulisan buku teks pelajaran


     Kerangka penulisan buku teks pelajaran adalah sebagai berikut (Rastra Permana, 2011):


·      Tujuan instruksional umum (TIU);


·      Tujuan instruksional khusus (TIK);


·      Judul/sub judul;


·      Uraian singkat isi pokok bahasan;


·      Uraian pokok isi pelajaran;


·      Ringkasan atau rangkuman;


·      Latihan, tugas, soal;


·      Sumber buku.



Bagian-bagian dari buku teks pelajaran


Umumnya  buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :


1.      Bagian awal yang berisi :


· Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit.


· Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul,  tahun terbit, nama depertemen


·  Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman


·  Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.


2.      Bagian isi


Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.


3.      Bagian akhir


Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :


·    lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab


·  Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca


· Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :


1.  Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu


2.  kepustakaan disusun dengan urutan  abjad,  urutannya sebagai berikut :


Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung




Berikut beberapa tips yang diperlukan bagi siapa saja yang akan menulis buku teks pelajaran.  

1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu kurikulum. Meskipun kurikulum hampir setiap tahun berubah. Namun, itu menjadi acuan utama, agar isi buku nantinya tidak melenceng jauh dari kurikulum.

2. Menulislah buku teks berdasarkan latarbelakang pendidikan kita. Bila Anda lulusan Pendidikan Biologi menulislah buku teks pelajaran Biologi. Demikian pula bila Anda lulusan pendidikan agama Islam, menulislah buku PAI. Secara tidak langsung itu akan memudahkan Anda dalam menulis.

3.Bila Anda kesulitan menulis sendiri, mintalah kolega guru yang mengajar pelajaran yang sama untuk menulis bersama. Ini dimungkinkan, karena buku pelajaran membenarkan hasil karya beberapa orang.

4.Kirimkanlah ke pusat perbukuan bila memang ingin mendapatkan penilaian dan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah. Atau bila dikirimkan ke penerbit, kirimkanlah ke penerbit yang memang menerbitkan buku pelajaran.

5. Bila telah diterima oleh penerbit. Pantau dan senantiasa berkomunikasi dengan penerbit sejauh mana perkembangannya. Agar bila nantinya tidak diterbitkan maka dapat dipindahkan ke penerbit lainnya.

6. Selain naskah, hendaknya disertai dengan foto-foto yang mendukung. Buku teks pelajaran sekarang ini tidak diperbolehkan untuk menggunakan ilustrasi berupa gambar (lukisan). Tetapi menggunakan foto. Dalam buku pelajaran olahraga, gerak dan contoh harus menggunakan foto. Demikian juga untuk menjelaskan mengenai tumbuhan.

7. Turutlah mengedit tulisan dengan editor penerbit. Karena ada juga penerbit yang tidak memiliki editor khusus buku pelajaran. Misalnya, nama-nama latin dalam pelajaran biologi misalnya, oriza sativa atau oriza satifa? Atau penulisan nama orang, apakah Archimides atau Archimedes?

8. Selain tulisan ada juga penanda atau lambang tertentu pada pelajaran tertentu. Misalnya tanda sigma, sinus, kubik, dll.

9. Apabila diperlukan, mintalah editor ahli dari pihak luar. Misalnya dari ahli bahasa untuk pelajaran bahasa, atau guru besar biologi, fisika, matematika, dll.


Sumber :















Sumber Tambahan:


Sitepu, B.P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: Rosda.





Jumat, 12 September 2014

Apa yang saya ketahui tentang PBAC?



·         Apa yang saya ketahui tentang PBAC?

.
PBAC merupakan salah satu matakuliah yang ada di jurusan Teknologi Pendidikan. PBAC singkatan dari Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Mata kuliah ini membahas tentang bahan belajar yang berbentuk cetak, seperti Buku, Modul, Naskah, Handout dll. Mata kuliah ini juga meliputi tentang Kurikulum, mengevaluasi dan menilai suatu media apakah media tersebut baik atau tidak.

·         Harapan saya setelah mengikuti matakuliah PBAC.

Yang pasti harapan saya setelah mengikuti matakuliah ini, saya dapat membuat serta mengembangkan bahan belajar cetak yang relevan dengan materi yang terkait dan sesuai dengan karakteristik serta jenjang sekolah peserta didik agar tepat sasaran. Lalu, dapat menilai suatu media pembelajaran apakah sudah layak atau belum layak



Istilah-istilah yang terkait dengan matakuliah PBAC :

-          Kurikulum
-          Penelitian
-          Analisis Kebutuhan Peserta didik                               
-          Peserta didik
-          Bahan ajar                                         
-          Buku
-          Handout
-          Poster
-          Modul
-          Komik
-          E-book
-          Skripsi                                                                         
-          Materi
-          Rangkuman
-          Kisi-kisi
-          Menilai
-          Pembelajaran
-          Belajar
-          Naskah
-          Cara penulisan
-          Keterbacaan
-          Ejaan
-          Judul
-          Cetakan
-          Desain
-          Industribuku
-          Pengembangan
-          Evaluasi


Langkah awal dalam melakukan pengembangan pada bahan belajar cetak adalah dengan mengetahui kurikulum yang telah ditetapkan pada suatu sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan. Fungsi kurikulum itu sebagai acuan/pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Agar bahan belajar yang akan kita kembangkan tidak salah sasaran maka dilakukan penelitian kepada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan terkait. Setelah penelitian dilakukan, lalu menganalisis kebutuhan peserta didik. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui masalah-masalah pada peserta didik dan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh peserta didik tersebut. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, barulah kita mulai menyusun bahan ajar cetak. Bahan ajar cetak bias berbentuk Buku, Handout (biasanya berbentuk slide presentasi berbentuk hard copy), Poster-poster pendidikan, Modul (komponen-komponen proses pembelajaran yang meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan serta alat untuk menilai dan mengevaluasi untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam belajar), Komik, E-book (buku elektronik) serta Skripsi pun bias dijadikan bahan belajar (dalam artian bukan untuk di copy-paste) dan masih banyak lagi bahan belajar berbentuk cetak yang sepertinya belum disebutkan diatas. Bahan ajar cetak yang biasa kita temui itu biasanya berbentuk buku. Bisa buku pelajaran yang biasanya dipakai oleh peserta didik dan ada juga buku pelajaran sebagai pegangan untuk guru. Didalam buku tersebut terdapat pokok-pokok bahasan ataupun materi-materi yang terkait dengan matapelajaran tersebut. Serta diakhir materi pelajaran yang telah selesai dibahas, biasanya terdapat rangkuman. Rangkuman merupakan isi materi pokok bahasan yang dijabarkan serta dijelaskan secara garis besar danmencakup satu pokok bahasan tersebut (dengan kata lain Mereview kembali). Setelah rangkuman, biasanya didalam buku tersebut ada terdapat kisi-kisi latihan soal. Peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan soal-soal latihan tersebut dan pada akhirnya akan diberikan penilaian atas hasil belajar  yang telah dicapai oleh peserta didik. Peserta didik dapat dikatakan belajar karena adanya proses perubahan tingkah laku yang relative permanen yang ada di diri peserta didik. Lalu terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik yaitu proses yang dilakukan secara sengaja yang didalamnya terdapat pemelajar dan pembelajar yang menghasilkan interaksi. Sebelum menyusun dan membuat buku, ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu membuat Naskah terlebih dahulu. Naskah merupakan karangan-karangan yang masih ditulis dengan tangan dan siap untuk diatur dan disusun secara sistematis. Lalu cara penulisan didalam sebuah bahan ajar sebaiknya mengikuti kaidah-kaidah yang sesuai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman arti didalamnya. Keterbacaan dan ejaan juga merupakan hal penting  yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah bahan ajar cetak (buku). Pemilihan judul serta desain juga tidak kalah penting dalam membuat bahan ajar cetak. Setelah semua dilakukan, barulah kita masuk ke industry buku tersebut. Kita harus mampu melihat peluang pasar agar mendapat keuntungan dari hasil buku tersebut. Langkah selanjutnya yaitu Pengembangan. Pengembangan dilakukan setelah kita tahu semua apa factor masalah yang terkait dalam penyusunan sebuah bahan ajar cetak tersebut. Pengembangan dilakukan agar sesuatu yang sudah ada diperbaiki lagi dari segi kualitas dll. Dan langkah yang terakhir yaitu Mengevaluasi keseluruhan dari bahan ajar cetak tersebut. Apakah bahan ajar cetak tersebut sudah baik atau belum memenuhi kriteria untuk bahan belajar yang akan digunakan oleh peserta didik.

Nama : Indira Mahardhika Putri
No Reg : 1215120024