Kamis, 09 April 2015

Indira Mahardhika Putri
1215120024
KSHP – Penelitian Meta Analisis
TP REG 2012

Penelitian Meta Analisis

A.      Pengertian
·         (Glass, 1981) Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya. Dengan kata lain, meta analisis adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode statistik dari beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data yang diperoleh , sehingga mendekati kekomprehensifan dengan maksud-maksud lainnya.
·         (Soekamto , 1988) Mengatakan bahwa sifat meta analisis antara lain kuantitatif dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
·         (Borg, 1983) mengemukakan bahwa meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidak konsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
·         (Sugiyanto, 2004) meta analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak atau menggugurkan hipotesis yang diajukan.
·         (Sutjipto, 1995) mengatakan bahwa meta analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain, meta analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembaki hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer.
Penelitian meta analisis sebenarnya sudah dipakai secara implisit pada tahun 1904, namun pada tahun 1976 oleh Glass barulah memakai istilah “meta analisis” di dalam artikelnya. Meta analisis dikembangkan oleh Gene Glass yang memperluas pengadopsian hasil penelitian oleh para peneliti. Metode ini meliputi penerimaan hasil penemuan masing-masing kajian pada effect size. Dalam meta analisis semua kajian dengan bukti yang tersedia dihubungkan dengan pertanyaan penyelidikan yang dilibatkan, tanpa memperhatikan kualitas. Glass mempertimbangkan pendekatan tersebut dengan menjelaskan bahwa secara metodologi, kajian tersebut seringkali melaporkan hasil-hasil yang sama untuk menemukannya di dalam kajian-kajian yang lebih tegas, dengan mengkombinasikan seluruh hasil kajian, yakni hasil yang dapat diterima dan yang lebih dapat dipercaya.
Jadi, menurut beberapa pengertian dari para ahli diatas mengenai meta analisis dapat disimpulkan bahwa meta analisis dilakukan untuk melihat atau mengkaji beberapa penelitian dengan topik yang sejenis atau satu pokok masalah yang untuk ditarik kesimpulan serta menghasilkan sintesis yang baru yang dapat digeneralisasikan.
  1. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian meta analisis adalah untuk :
1.       Memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar variabel
2.       Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
3.       Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Adapun tujuan penelitian meta analisis menurut Sack, sebagai berikut :
1.       Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan
2.       Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan
3.       Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya
4.       Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek
  1. Jenis-Jenis Penelitian Meta Analisis
Berikut merupakan jenis-jenis penelitian meta analisis, yakni :
1.       Penelitian Korelasional. Jenis penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan instrumen untuk digunakan sebagai pengumpulan data yang diinginkan.
2.       Penelitian Eksperimental. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
3.       Penelitian Survei. Jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi yang dipelajari, serta mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.
4.       Penelitian Penyebab-Perbandingan/Kausal Komparatif (Ex post facto). Adalah merupakan penelitian dimana peneliti berusaha menentukan penyebab atau alasan untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.
5.       Penelitian Etnografi. Merupakan penelitian yang wilayah kajiannya difokuskan pada aspek budaya menusia baik itu dalam penggunaan bahasa, interaksi maupun fenomena-fenomena sosial lainnya yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
6.       Penelitian Sejarah. Penelitian ini menggunakan metode sejarah penyelidikan terhadap perkembangan serta pengalaman dimasa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati. Penelitian ini mengandung beberapa unsur pokok, yaitu : 1. Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu), 2. Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif, 3. Merupakan serangkaian gambaran masa lalu yang integrative antar manusia, peristiwa, ruang, dan waktu, 4. Dilakukan secara interaktif dengan gagasan, gerakan dan intuisi yang hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial).
7.       Penelitian Tindakan. Adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan [ada masyarakat yang bersangkutan. Karakteristik uatama penelitian ini adalah partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota sasaran. Penelitian ini memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
  1. Metodologi Penelitian Meta Analisis
Penelitian meta analisis merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian, penelitian ini dapat disebut penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survei dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan penelitian meta analisis :
1.       Glass, 1981 : fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2.       Hedges dan Olkin, 1985 : memakai teknik weighted least squares.
3.       Rosenthal dan Rubin, 1991 : serupa seperti Hedges dan Olkin, namun bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size.
4.       Hunter dan Schmidt, 1990 : metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta analisis mengintegrasikan effect study antar studi.
Teknik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap dan dapat digunakan untuk mengkaji effect size. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
  1. Kesimpulan
Meta analisis merupakan sebuah teknik statistik untuk melihat atau mengkaji beberapa penelitian dengan topik yang sejenis atau satu pokok masalah yang untuk ditarik kesimpulan serta menghasilkan sintesis yang baru yang dapat digeneralisasikan. Penelitian meta analisis mempunyai tujuan yaitu, memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar variabel, melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan), dan melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan. Jenis-jenis penelitian meta analisis beragam, yaitu ada penelitian eksperimental, korelasional, survei, penyebab-perbandingan, etnografi, sejarah dan tindakan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian meta analisis juga beragam cara, tetapi teknik yang paling sering digunakan adalah Teknik Hunter dan Schmidt, karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap dan dapat digunakan untuk mengkaji effect size. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.

Sumber Referensi
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/meta_analisis.pdf (diakses pada 8 april 2015)
Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta.Rineka Cipta
https://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/ (diakses pada 8 april 2015)
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf (diakses pada 9 april 2015)
http://catatananakkuliah.blogspot.com/2010/03/meta-analisis-dan-isu-kebijakan-publik.html (diakses pada 9 april 2015)