Indira
Mahardhika Putri
1215120024
KSHP –
Penelitian Meta Analisis
TP REG 2012
Penelitian Meta Analisis
A.
Pengertian
·
(Glass, 1981) Meta analisis merupakan analisis
kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan
metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah
informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi
maksud-maksud lainnya. Dengan kata lain, meta analisis adalah suatu bentuk
penelitian kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode statistik dari
beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi
sebanyak mungkin dari data yang diperoleh , sehingga mendekati kekomprehensifan
dengan maksud-maksud lainnya.
·
(Soekamto , 1988) Mengatakan bahwa sifat meta
analisis antara lain kuantitatif dan memakai analisis statistik untuk
memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari
penelitian-penelitian sebelumnya.
·
(Borg, 1983) mengemukakan bahwa meta analisis
merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan
kekonsistenan atau ketidak konsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil
penelitian.
·
(Sugiyanto, 2004) meta analisis merupakan studi
dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis
studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis,
menolak atau menggugurkan hipotesis yang diajukan.
·
(Sutjipto, 1995) mengatakan bahwa meta analisis
adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara
kuantitatif. Dengan kata lain, meta analisis sebagai suatu teknik ditujukan
untuk menganalisis kembaki hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik
berdasarkan pengumpulan data primer.
Penelitian meta analisis sebenarnya sudah dipakai secara implisit pada
tahun 1904, namun pada tahun 1976 oleh Glass barulah memakai istilah “meta
analisis” di dalam artikelnya. Meta analisis dikembangkan oleh Gene Glass yang
memperluas pengadopsian hasil penelitian oleh para peneliti. Metode ini
meliputi penerimaan hasil penemuan masing-masing kajian pada effect size. Dalam meta analisis semua
kajian dengan bukti yang tersedia dihubungkan dengan pertanyaan penyelidikan
yang dilibatkan, tanpa memperhatikan kualitas. Glass mempertimbangkan
pendekatan tersebut dengan menjelaskan bahwa secara metodologi, kajian tersebut
seringkali melaporkan hasil-hasil yang sama untuk menemukannya di dalam
kajian-kajian yang lebih tegas, dengan mengkombinasikan seluruh hasil kajian,
yakni hasil yang dapat diterima dan yang lebih dapat dipercaya.
Jadi, menurut beberapa pengertian dari para ahli diatas mengenai meta
analisis dapat disimpulkan bahwa meta analisis dilakukan untuk melihat atau
mengkaji beberapa penelitian dengan topik yang sejenis atau satu pokok masalah
yang untuk ditarik kesimpulan serta menghasilkan sintesis yang baru yang dapat
digeneralisasikan.
- Tujuan
Tujuan
dilakukannya penelitian meta analisis adalah untuk :
1. Memperoleh
estimasi effect size, yaitu kekuatan
hubungan ataupun besarnya perbedaan antar variabel
2. Melakukan
inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
3. Melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Adapun
tujuan penelitian meta analisis menurut Sack, sebagai berikut :
1. Untuk
menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan
2. Untuk
meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana
ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara
signifikan
3. Untuk
menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya
4. Untuk
meningkatkan perkiraan ukuran efek
- Jenis-Jenis Penelitian Meta Analisis
Berikut
merupakan jenis-jenis penelitian meta analisis, yakni :
1. Penelitian Korelasional. Jenis
penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau
lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan instrumen
untuk digunakan sebagai pengumpulan data yang diinginkan.
2. Penelitian Eksperimental. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan
membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan
satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
3. Penelitian Survei. Jenis penelitian
yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik tindakan, pendapat dari
sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi
yang dipelajari, serta mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok
objek atau populasi.
4. Penelitian Penyebab-Perbandingan/Kausal
Komparatif (Ex post facto). Adalah merupakan penelitian dimana peneliti
berusaha menentukan penyebab atau alasan untuk keberadaan perbedaan dalam
perilaku atau status dalam kelompok individu.
5. Penelitian Etnografi. Merupakan
penelitian yang wilayah kajiannya difokuskan pada aspek budaya menusia baik itu
dalam penggunaan bahasa, interaksi maupun fenomena-fenomena sosial lainnya yang
terjadi di kehidupan sehari-hari.
6. Penelitian Sejarah. Penelitian ini
menggunakan metode sejarah penyelidikan terhadap perkembangan serta pengalaman
dimasa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati. Penelitian ini
mengandung beberapa unsur pokok, yaitu : 1. Adanya proses pengkajian peristiwa
atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu), 2. Usaha dilakukan
secara sistematis dan objektif, 3. Merupakan serangkaian gambaran masa lalu
yang integrative antar manusia, peristiwa, ruang, dan waktu, 4. Dilakukan
secara interaktif dengan gagasan, gerakan dan intuisi yang hidup pada zamannya
(tidak dapat dilakukan secara parsial).
7. Penelitian Tindakan. Adalah penelitian
tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya
langsung dapat dikenakan [ada masyarakat yang bersangkutan. Karakteristik
uatama penelitian ini adalah partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan
anggota sasaran. Penelitian ini memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses
pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah.
- Metodologi Penelitian Meta Analisis
Penelitian
meta analisis merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa
data-data dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian, penelitian ini
dapat disebut penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survei dan
analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Berikut
merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan penelitian meta
analisis :
1. Glass,
1981 : fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2. Hedges
dan Olkin, 1985 : memakai teknik weighted least squares.
3. Rosenthal
dan Rubin, 1991 : serupa seperti Hedges dan Olkin, namun bedanya hanya pada
test signifikansi untuk mengkombinasikan effect
size.
4. Hunter
dan Schmidt, 1990 : metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum
meta analisis mengintegrasikan effect
study antar studi.
Teknik
Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para
peneliti sebagai teknik yang paling lengkap dan dapat digunakan untuk mengkaji
effect size. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengkoreksi kesalahan
sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang
lain.
- Kesimpulan
Meta
analisis merupakan sebuah teknik statistik untuk melihat atau mengkaji beberapa
penelitian dengan topik yang sejenis atau satu pokok masalah yang untuk ditarik
kesimpulan serta menghasilkan sintesis yang baru yang dapat digeneralisasikan.
Penelitian meta analisis mempunyai tujuan yaitu, memperoleh estimasi effect
size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar variabel,
melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji
hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan), dan melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Jenis-jenis penelitian meta analisis beragam, yaitu ada penelitian
eksperimental, korelasional, survei, penyebab-perbandingan, etnografi, sejarah
dan tindakan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian meta analisis juga
beragam cara, tetapi teknik yang paling sering digunakan adalah Teknik Hunter
dan Schmidt, karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang
paling lengkap dan dapat digunakan untuk mengkaji effect size. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengkoreksi
kesalahan sebagai akibat error of
measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Sumber Referensi
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/meta_analisis.pdf (diakses pada 8 april 2015)
Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta.Rineka Cipta
https://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/ (diakses pada 8 april 2015)
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf (diakses pada 9 april 2015)
http://catatananakkuliah.blogspot.com/2010/03/meta-analisis-dan-isu-kebijakan-publik.html (diakses pada 9 april 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar